Motivasi Wirausaha

Motivasi Diri
Motivasi adalah hal-hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi wirausaha berari hal-hal yang yang mendorong sesorang untuk berwirausaha atau berdagang. Ada beberapa hal yang memotivasi orang untuk berwirausaha. Diantaranya:

A. Keyakinan
B. Keadaan terdesak [kepepet]
C. Hobi
D. Lingkungan

........................................

A. Keyakinan
Keyakinan bisa menjadi motivasi terkuat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tergantung pada pemahamannya terhadap keyakinan agamanya. Sehingga akan melahirkan motivasi yang kokoh terhadap kebaikan/keberhasilan dari apa yang diyakininya. Beberapa
motivasi dari keyakinan agama islam diantaranya adalah:

1. Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam adalah seorang pedagang
Bukan sebuah kebetulan ALLAH Subhanahu wata'ala menghadirkan kepada umat akhir zaman seorang Nabi yang berasal dari kalangan pedagang [pengusaha]. Dan yang pasti segala bentuk karunia Allah Subhanahu wata'ala di muka bumi tidak akan pernah sia-sia termasuk kehadiran Nabi akhir zaman dari kalangan pedagang.
Salah satu alasannya adalah karena umat akhir zaman akan disibukkan oleh persaingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Dari sekian banyak profesi dalam mencari nafkah, berdagang nampaknya profesi yang lebih 'mudah' dan fleksibel. Untuk menjadi petani sesorang harus memiliki lahan/kebun dulu baru bisa bertani. Untuk menjadi pegawai orang harus sekolah dulu baru melamar jadi pegawai.

2. Isyarat dari Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam; "..di antara 10 pintu rezeki, 1 pintu untuk pekerja dan 9 pintu untuk pedagang / pengusaha..."

3. Perintah dari Allah Subhanahu wata'ala;
"kita di wajibkan untuk berzakat.." BUKAN menerima zakat. Perintah wajib berzakat ini sekaligus mengisyaratkan kita untuk jangan / hindari menjadi penerima zakat. Ini berarti kita harus memiliki harta supaya bisa berzakat.

B. Keadaan terdesak atau kepepet
Dalam kondisi normal, ketika kita diminta untuk melompati sebuah pagar kawat berduri yang tingginya beberapa centi di atas kepala kita, dengan tegas kita akan jawab “…nggak sanggup atau nggak mampu..” tapi ketika kita dikejar anjing gila misalnya sudah bisa
dipastikan kita mampu memanjat  pagar tersebut walau mungkin resikonya terluka atau tergores. Kita akan jawab ini pilihan yang lebih baik dari pada digigit anjing gila yang beresiko celaka lebih parah bahkan terkene rabies.
Dalam kondisi yang kepepet orang akan mengerahkan segala kemampuan untuk tetap bisa selamat atau survive. Sehingga sesuatu yang tadinya nggak mungkin dilakukan atau nggak mampu, tapi dalam kondisi yang kepepet siapa saja sanggup melakukannya.
Berikut contoh kecil menciptakan kondisi yang kepepet.
Tentukan target yang lebih tinggi dari kemampuan anda. Misalkan anda tahun ini merencanakan kredit motor. Dari perhitungan penghasilan anda, ternyata hanya bisa kredit sepeda motor bebek padahal anda kepingin motor yang lebih besar. Untuk menciptakan kondisi kepepet coba anda kredit motor besar, misalnya Honda Tiger atau Yamaha Byson yang melebihi kemampuan anda dalam mengangsur. Dan anda akan dipaksa berpikir
mencari tambahan kekurangan angsurannya. Dan ketika anda berpikir, akan anda
temukan banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa anda lakukan untuk menambah penghasilan anda. Dan anda akan dipaksa melakukan ide-ide tersebut supaya bisa mengansur sepeda motor idaman anda. Dan bahkan setelah anda temukan cara dalam menambah penghasilan anda dan melaksanakannya, yang terjadi justru sebaliknya, bukan
hanya anda dapat mengangsur sepeda motor kebanggaan anda tapi anda bisa melunasi kredit anda kurang dari jangka waktu kredit yang telah ditentukan. 
Ide ini bertentangan dengan cara berpikir normal yang memang selama ini yang diajarkan kepada kita. Kita
selalu diajarkan untuk selalu mengencangkan ikat pinggang dari tahun ke tahun.
Kapan mengendorkannya….? Dan kita tidak akan pernah mengendorkan ikat pinggang kalau kita tidak pernah mencobanya…
Dan kalau kita lihat sejarah orang-orang sukses, cara berpikir mereka memang keluar dari cara berpikir orang kebanyakan.

C. Hobi
Banyak juga kisah kisah orang sukses yang berawal dari hobi. Alasannya, orang yang punya hobi tentu dia akan senang melakukannya. Usaha yang dijalankan dengan rasa senang peluang untuk berhasil akan lebih tinggi. Berbeda jika kita berusaha dengan berat hati,
tentunya tidak akan membuahkan hasil yang bagus. Dan ketika hobi memberikan hasil yang lebih besar dari gaji anda tentunya akan mendorong anda untuk berwirausaha.
Ada pendapat yang mengatakan, hobi baru bisa menghasilkan uang kalau hobi tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasar/orang banyak. Pendapat ini ada benarnya juga, tetapi menurut kami tergantung dari kreatifitas yang punya hobi dalam menjual hasil karya dari hobinya. Dan akan lebih baik kalau yang punya hobi tersebut menciptakan pasarnya sendiri.

Cerita berikut mungkin bisa menjadi gambaran tentang optimisme dalam menciptakan pasar. Dulu cerita ini kami dapatkan dari email seorang teman..

Suatu hari seorang manajer sales perusahan sepatu mengutus dua orang salesnya untuk melihat peluang pasar sepatu di suatu wilayah di India. Sepulangnya dari India, masing-masing sales diminta laporannya dan dipanggil satu-satu ke ruangan sang manajer.

Sales Pertama.
“Ok Gimana kesimpulanmu selama di sana, kirakira ada peluangtidak buat buaka cabang di sana…?”, tanya sang manajer sales membuka percakapan.
“ Wah sepertinya nggak mungkin pak kita buka cabang di sana, nggak bakalan sukses..”, kata sales ini.
“..Kenapa begitu… ?” tanya
sang manajer.
“..Gimana mau jualan sepatu
pak, orang-orang di
sana justru gak pernah pake alas kaki, alias nyeker..” jawab si sales ini.
“..O begitu. OK Terimakasih..” jawab sang manajer.

Kemudian sang manajer memanggil sales kedua untuk dimintai laporannya.
“ OK gimana laporanmu selama berada di sana…mas?”, tanya sang manajer.
“ Wah ini namanya baru peluang emas Pak. Kalo bisa sesegera mungkin kita buka cabang di sana sebelum didahului perusahaan sepatu lain…” jawab sales ke dua ini penuh semangat.
“ Ya bentar dulu, gimana alasannya kok kamu langsung minta dibukakan cabang di sana. Padahal katanya, orang sana pada nyeker semua..”, tanya sang manajer penasaran dengan semangat sales ke dua ini.
“..Betul Pak, memang orang di sana pada nyeker semua karena memang belum ada yang mengenalkan sepatu di wilayah itu. Lagian gimana mau ngenalin sepatu lha wong toko sepatu aja nggak ada….”, jawab sales kedua ini dengan penuh semangat.
“ Terus kamu yakin mereka mau pake sepatu…?”..tanya manjaer sales masih penasaran.
Dengan agak malu-malu sales ke dua ini memberikan alasannya…
“..Terus terang aja sih pak, saya sekolah SD dulu juga nyeker, tapi beberapa tahun kemudian saya lihat nggak ada lagi anak SD yang nyeker. Dan lagi sudah hukum alam orang akan berubah untuk lebih baik. Dulu kemana-mana orang naek sepeda, sekarang naek motor…”.

“ OK kalo begitu terimakasih atas laporanmu, ini akan saya bawa ke direktur..” jawab sang manajer tersenyum senang atas optimisbnya sales ke dua ini…

D. Lingkungan
Lingkungan di mana kita tumbuh berperanan penting dalam pembentukan mental kita. Tidak jarang di suatu daerah atau kampung terkenal dengan souvenir atau makanan khas kampungnya. Dan ini dihasilkan oleh sebagian besar warga kampung tersebut. Dan kita yang tumbuh di lingkungan tersebut akan turut terpicu untuk menjadi pengusaha souvenir atau makanan khas setelah melihat keberhasilan tetangga kita.
Sebagai contoh Bakpia Pathok karena jajanan ini dirpoduksi oleh warga di daerah Pathok, Jogjakarta.
.................................................................................................................................................................................................
Blogger Widgets

Franchise: Waralaba

Pengertian waralaba (franchise) adalah suatu bentuk pemberian ijin usaha oleh pemilik/pemberi waralaba [franchisorkepada penerima waralaba [franchisee] untuk menggunakan metode, system, tata cara, prosedur, metode penjualan dan pemasaran, maupun hal-hal yang telah ditentukan oleh pemberi waralaba secara eksklusif.

Kalau kita lihat wujud fisik bentuk usaha waralaba ini serba seragam/identik dengan usaha yang dijalankan pemilik asal waralaba franchisor] tersebut.

Mulai dari tata ruang outletnya, seragam karyawannya sampai logo tempat usahanya. Bahkan cita rasa masakannya pun sama [untuk jenis waralaba makanan]. Kita ambil contoh jenis waralaba makanan Ayam Goreng Kentucky [KFC], di mana saja wujud fisik sampai ke cita rasa ayam gorengnya ya sama, tapi pelaku usahanya [franchisee] berbeda.

Waralaba dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Waralaba luar negeri (asing), waralaba yang cenderung lebih disukai karena sistemnya yang jelas, merek sudah terkenal di berbagai negara dan lebih bergengsi, sehingga lebih mudah memasarkannya.
2. Waralaba dalam negeri (lokal), juga menjadi salah satu pilihan usaha untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki cukup pengetahuan/pengalaman, sedangkan bahan dasar awal dan kelanjutan usaha ini disediakan oleh pemilik waralaba [franchisor].

Keuntungan dan kerugian usaha waralaba (franchise):

Keuntungan:
Modal [waktu, tenaga, keuangan dll] yang dibutuhkan lebih sedikit daripada jika usaha sejenis dibangun sendiri. Terkadang penerima waralaba [franchiseetidak harus mengetahui dan berpengalaman tentang jenis usahanya, karena pihak pemberi waralaba [franchisor] yang akan membimbing dan melatih pihak penerima waralaba .
Resiko bisnis pun lebih sedikit karena nama dan produk franchisor sudah terkenal. Hal ini dikarenakan adanya bantuan secara terus-menerus yang diberikan oleh pemberi waralaba  dalam menjalankan bisnis.

Kerugian:
Biasanya pihak pemberi waralaba [franchisor] akan mengontrol penerima waralaba [franchisee] dalam berbagai aspek bisnisnya, sehingga pihak penerima waralaba merasa begitu terikat oleh aturan main dari pihak pemberi waralaba. Bahkan untuk produk andalan
[blue-chip franchisepihak pemberi waralaba meminta royalty yang tinggi. Kemudian
keberhasilan dari setiap unit franchise individu tergantung pada dukungan dan maju tidaknya perusahaan induk [pemberi waralaba]. Bahkan jika merk franchise tersebut sudah tidak laku lagi dipasaran maka pihak penerima waralaba pun akan ikut bangkrut.

Peluang membuka usaha waralaba ini sangat tinggi, mengingat kemudahan dalam membangun usaha tersebut. Dengan kata lain, kalau punya modal dan tidak punya pengalaman bisnis maka usaha franchise bisa dijadikan pilihan.
Contoh usaha waralaba yang dapat dijadikan alternative usaha antara lain:

1. Waralaba  di bidang makanan.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli/membuka usaha waralaba makanan adalah faktor lokasi yang harus strategis agar tidak mengalami kesulitan dalam hal promosi.
Di Indonesia contoh usaha waralaba yang berkembang sangat pesat adalah Sapo Oriental, Wong Solo, CFC, Hop Hop, Red Crispy, Papa Ron, Pizza Hut, KFC, Mc. Donald dll.
Contoh waralaba yang sangat menguntungkan yang sudah tidak perlu repot lagi untuk memasarkan produknya dan sudah mempunyai nama seperti Pizza Hut, Mc. Donald, KFC dll.

2. Waralaba  di bidang retail mini outlet.
Usaha ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Kerap kali kita jumpai usaha jenis ini di setiap kota di pulau Jawa bahkan sudah masuk ke luar pulau Jawa seperti Bali dan Sumatra.
Contoh usaha yang mengadopsi jenis ini antara lain indomart, yomart, alfamart. Kalau di Batam contohnya Circle K dengan ciri khasnya buka 24 jam.

3. Waralaba  di bidang telematika dan informasi.
Contoh waralaba yang tiga tahun terakhir ini sangat diminati oleh masyarakat antara lain bisnis distribusi tinta printer refill/cartridge sperti Inke, X4 print, Veneta dll. Usaha warnet net café misalnya The Patch, Zoe dll.

4. Waralaba  di bidang pendidikan.
Contohnya Primagama, Tutor Net, Sciences Buddies, Sinotif, Super Kids, Fastractkids, Town for kids, EF (English First), ILP, Direct English dll.
...............................................................................................................................................................................................

Kisah sang pendiri Imperium Honda

Soichiro Honda-1
Soichiro Honda, pendiri imperium bisnis Honda ini, lahir pada 17 November 1906 di desa Komyo, Shizuoka, Jepang dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Orang tuanya sangat sederhana tinggal di daerah terpencil. sebagai anak sulung dari sembilan saudara Soichiro Honda, beliau memiliki mimpi yang sangat tinggi.

Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya pada mesin dan otomotif sejak kecil. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.

Di masa sekolah prestasinya tidak begitu bagus. Nilai-nilai ulangannya jelek-jelek. Tapi ia memiliki bakat di kelas sains terutama tentang permesinan.


Keika berusia 8 tahun, Honda kecil nekad bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Apalagi jika ada mobil yang melintas di desanya, dia akan kejar dan ikuti dari belakang.

Bakatnya di engineerig dibuktikan dengan menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki, saat Soichiro Honda masih berusia 12 tahun,

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Shokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan

Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya semakin membaik, ini dikarenakan ia memang sangat menikmati dunianya dan tidak jarang ia kerja sampailarut malam bahkan sampai subuh. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.
Honda Logo

Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha pembuatan ring piston. Dan ketika ia tawarkan ke
Toyota ring piston buatannya ditolak karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.


Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.

Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

Akhirnya kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Ring Piston ciptaannya diterima
Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke
Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Dan semuanya gagal.

Pada tahun 1947,seusai perang dunia II kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Honda berniat menjual mobilnya untuk sekedar membeli makanan bagi keluarganya. Di luar dugaan mobilnya tidak ada yang mau beli karena saat itu BBM juga langka.

Dalam keadaan yang begitu sulit, Honda tetap berfikir keras untuk keluar dari masalah. Dengan tujuan ngirit BBM, suatu hari ia memasang motor kecil pada sepedanya, sehingga ia tetap bisa beraktivitas dengan sepeda bermotornya. Tidak disangka, sepeda bermotornya – cikal bakal lahirnya motor Honda - itu diminati oleh para tetangga. Sepeda bermotor ini menjadi salah satu solusinya disaat krisis BBM. Mereka pun berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Berangkat dari penemuannya ini, Honda pada 24 September 1948, mendirikan Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda waktu itu yaitu “The Power Of Dream”.

Meski sepeda motornya sukses, Honda bukanlah orang yang pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Soichiro Honda berusia 42 Tahun dan
Fujisawa berusia 38 tahun.
Sejak saat itu, sejarah imperium bisnis Honda dimulai. Dan seperti yang kita lihat sekarang, Motor dan Mobil Honda berseliweran di jalan-jalan.

Honda GP

Sebagaimana typical orang Jepang pada umumnya, selain disiplin dan pekerja keras, Soichiro Honda juga dikenal sebagai pemimpin yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya. Ia juga dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang.

Di biografinya, Honda pernah berkata “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” . Dan beliaupun berpesan : “ Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”

Soichiro Honda tutup usia pada 5 Agustus 1991, di usianya yang ke-84 tahun akibat penyakit lever. Dan beliaupun telah mewariskan imperium bisnis kelas dunia.

Semoga memberi inspirasi.
..........................................................................................................................................................................................

Wirausahawan atau Wirausaha...???

Berbagi
Wirausahawan (bahasa Inggrisentrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. [Ini pengertian dari wikipedia]
Sedangkan kata wirausaha, belum ada tercantum di wikipedia.
Kalau begitu, gampangnya wirausahawan berarti orang yang melakukan wirausaha, dimana wan berarti orang. Dengan demikian wirausahawan adalah kata benda. 

Seingat saya waktu sekolah dulu, wira berarti pahlawan. Dengan demikian wirausaha berarti pahlawan usaha, yang dimaksud mungkin orang hebat dalam satu atau beberapa jenis usaha, gampangnya gitulah. Berati pula wirausaha adalah kata benda.

Terus [bingung nih], mana yang benar penulisan wirausaha atau wirausahawan seperti yang tercantum di wiki?? Karena kedua-duanya adalah kata benda yang artinya sama.

Kebingungan baru terjawab setelah saya cek di kamus bahasa Indonesia. Ternyata yang ada di kamus bahasa Indonesia hanyalah kata wirausaha yang artinya sama seperti di atas, sedangkan kata wirausahawan tidak ada di kamus.
Okelah, daripada bingung ngurus ke dua kata tersebut, yang pasti blog ini didedikasikan sebagai tempat berbagi untuk siapa saja yang berniat punya usaha sendiri, atau yang sedang memulai usaha, atau yang tengah bangkit dari kegagalan atau yang sedang bergelut meraih kesuksesan bahkan yang telah sukses menjalani usahanya.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin

[kamus bahasa Indonesia: wirausaha adalah orang yg pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan perasinya].
................................................................................................................................................................................................